Tuesday, 20 December 2011

For ISCF Spark #18


Letter for my brother

Buat saudara wa yang suka baca tumblr wa dan memiliki background yang mirip2 dengan wa =)
Hey bro, never lost your hope….
Meskipun lu merasa, lu sekarang ‘cukup terjatuh’
Never give up to rise up again
Ayo, bangkit, berdiri, n berlari kembali di jalan yang benar
I know what u’re feeling right now
I was being in the same condition as you
I spent my 17 years waiting for a change for my family
I’m also the eldest
I was being independent on my own, where my mom, my auntie, my sister put their hopes on me. Yes, ON ME!! Whom else can they expect for a change?
Smiling with fake, meaningless smile at my friends (yep, mostly senior high school’s friends, when I started to know n understand my family’s problem more and more)
Can u imagine that? I wanted someone to talk with, but noone was really that worth for me. Can u imagine that? I had NOONE, except Him whom I always told my story (hmm… I knew Him by my own understanding, n yes including my false perception about Him)
Dengan 16 tahun pengalaman seperti ini, wa menjadi seseorang yang seperti telur rebus. Kelihatan tidak berubah sebelum dan sesudah direbus, tapi hati wa, sudah bener2 keras…
I was really standing on my own those years (ga seluruh 16 tahun, ada di mana wa masih kecil, n masalah2 belum kelihatan. dan tentu saja, finansial keluarga bukan wa yang tanggung sampai saat ini)
I was living to be someone whom my family can count on
Within those years, never, never for even once, I counted on somebody else. My mom? my auntie? It was simply giving them another burden, wasn’t it? Dengan sosok yang keras di dalam, wa menjadi seorang yang ‘luar biasa (negatively)’ independent. Di mana, teman2 wa selalu berkata ’ enak ya jadi Fuwa, masih muda, ga ada beban hidup’
Hahaha, I guess you’re thinking the same way as me, bro. ‘Those fake smiles really work’ (btw ne, nama Kouryuu itu juga berdasarkan ini, di mana intinya ‘noone can catch my true form/tail’ dan Fuwa sendiri artinya ‘unbroken’. Ahaha, sampe buat nama segala, buat ‘terus mengingatkan wa supaya mandiri n jgn pernah percaya atau bergantung sama orang lain’)
But well, I’m really grateful, I was searching for a ‘true n right’ source of life.
Kalo masalah, pengen kabur dari rumah, merusak diri, bunuh diri (errm, yang ini nggak seh, pikiran kita kan, makin kasian ama mama kita, ya ga bro?) dll itu lumayan ‘biasa’
I was searching for someone, something that can quench my ‘thirst’, satisfy my ‘hunger’…
dan yah, setelah penantian selama 17 tahun (lebih dikit dehh), ‘perubahan’ itu terjadi
For the first time in my life, I finally felt that, my prayers my efforts my waiting are not meaningless
Seperti yang wa cerita, bro: We’re re-starting everything from zero with God as the main leader of our family
Sekali lagi, never lose your hope. See you at next year’s Encounter Retreat (ER) where you can experience the ‘Encounter’ yourself =)
PS buat orang2 yang membaca: Okee, yah memang ini ‘cukup jelas’ menyangkut ttg papa wa. Tapi satu hal yang membuat wa ga pernah berhenti ‘mengharapkan perubahan’, adalah karena he’s actually a good person. Di mana, dia mau menggendong mertua dia (almarhum kakek wa) yang dulu kena stroke, bolak balik WC, bersihin segala macem.
Zaman kayak gini, masih ada lho anak2 yang berbakti (story from my mom). Dan wa masih bersyukur, papa wa itu nggak ‘aneh2’, dalam artian sangat bertanggung jawab sama keluarga, ga selingkuh dll dll. Meski kadang dengan cara yang salah, atau ada ‘bagian’ dari diri yang (cukup) salah
Hahaha, udah ah PS ny jangan dilanjutin terus, lama2 sounds wrong n wrong
God bless yaa =)

No comments:

Post a Comment